30 April 2010

The time traveler's wife

The time traveler's wife adalah film pertama yang saya tonton. ngga tau kenapa saya selalu suka dengan akting-nya Rachel McAdams, dan itu bermula saat dia bermain di The Notebook. dia salah satu aktris hollywood favorit saya selain Reese Witherspoon :)

*clare kecil & henry*

Henry de Tamble memiliki kemampuan menjelajah waktu. suatu ketika perpindahan waktu itu membawanya bertemu dengan Clare Abshire yang saat itu masih anak anak. saat clare dewasa secara tak sengaja bertemu henry kembali di perpustakaan. dari situlah cerita cinta henry dan clare berawal. masalah muncul justru ketika mereka sudah menikah. usia henry maju mundur sesuai lokasi di dalam waktu. sedangkan clare tumbuh dengan normal. terkadang henry tiba tiba menghilang berpindah tempat dan kembali dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.

film ini mengingatkan saya akan cerita cerita romantis seperti a walk to remember, the notebook dan dear john. dimana kita diajak belajar tentang kesetiaan pada pasangan. scene paling favorit untuk saya di film ini adalah saat henry melamar clare menjadi istrinya saat clare sedang tidur dan akhirnya bangun karena saat itu pula henry memasangkan cincin di jari clare. sweeet!

film ini diangkat dari novel karya Audrey Niffenegger. buat yang belum nonton, coba nonton aja deh :)

Julie and Julia

* julia child (left) & meryl streep as julia child (right) *

*julie powell*

*amy adams as julie powell*

Julie Powell seorang mantan chief editor majalah yang kemudian bekerja pada perusahaan asuransi. jenuh dengan pekerjaan nya sebagai costumer service asuransi, julie lalu mencari kesibukan lain. berangkat dari hobinya menulis dan memasak maka julie pun membuat blog resep masakan yang mendapat dukungan dari Eric, sang suami. blog ini dijadikan sebuah proyek kerja oleh julie yang harus selesai dalam kurun waktu 1 tahun (365 hari) dengan memposting 524 resep yang kesemuanya ia praktekan. inspirasi resep datang dari buku masakan Julia Child, master the art of french cooking. julie sangat menggumi julia. perjalanannya mencoba berbagai macam resep diceritakannya dalam blog. and the last project julie adalah membuang tulang bebek tanpa perlu memotong daging si bebek.

film yg diangkat dari kisah nyata dan novel ini sangat menarik dan bikin kita terpacu untuk belajar memasak juga membuat blog. perempuan banget pokoknya. tapi benang merah dari film ini adalah: belajar itu tidak pandang usia. dan sesuatu akan berjalan baik jika kita konsisten mengerjakannya dan mendapat dukungan dari orang orang dekat.

so ladies, you have to watch this movie :)


25 April 2010

Dinner with Nyonya

 *ikan bakar pecah kulit*

*gurame bumbu rujak*
*ayam salad mangga*
*beef special tiga nyonya*
13 April lalu nyonya rumah ulangtahun, HAPPY BIRRRTHDAAAAY MAMA :) *makin sabar ya ngadepin suami + 2 anak perempuan + keponakan" + cucu cucu*..

selama hampir 3 minggu mama di Jakarta. dan karna di teror terus soal traktiran akhirnya mama ngalah dan balik ke Yogya. huraaaay :D

*PLACE: KEDAI TIGA NYONYA, jl Sudirman-Jogja.
sayang, pas lagi pengen poffertjes pas lagi kosong. tapi bitterballen dan tahu pong nya enaaaak. dan dari beberapa menu yg dipesan, saya paling demen ayam salad mangga. sebetulnya semuanya lumayan enak begitu jatuh di lidah, termasuk beef special-nya yg empuuk pisan. cuma saya suka asem asem nya si mangga itu. yg jelas waktu lagi milih menu: bingung. saking banyak dan di resto lain belum tentu ada. berhubung si mama addicted sama ikan yaudah dimana mana restonya pasti main menu-nya ikan..*






22 April 2010

Onthel fiets: Potret kebanggaan bangsa Netherland



Jogjakarta,

Panas sudah begitu menyengat saat acara FUNBIKE selesai. Sembari menunggu sesi penarikan doorprize, saya duduk di tepi jalan dan menyelonjorkan kaki yang terasa pegal. Tepat di belakang saya duduk, berjejer sepeda onthel yang memanjang ke selatan. Pemandangan yang menarik. Nampaknya para onthel tidak mau kalah eksis dengan para sepeda masa kini dimana saat ini seli (sepeda lipat) menjadi primadona para pecinta sepeda. Saya tersenyum geli membayangkan jika para onthel ini hidup bak di film kartun, mungkin akan digambarkan sebagai sosok yang tua, tinggi dan berpenampilan klasik. Saya yang tidak mau kehilangan moment semacam ini lalu mengajak para onthel untuk berfoto. Dan sebuah sepeda onthel dengan logo gazelle (mamalia dari africa) di atas slebor depan menarik perhatian saya, “ini keren pak. Seperti mobil jaguar..” kata saya.


Si pemiliknya tertawa. Ternyata ia pun seorang anggota SOC (SUN_THREE ONTHEL CLUB). Si bapak sempat bercerita singkat tentang onthelnya, “ini punyanya mertua. Pit ini asli bikinan Belanda loh. Makanya saya pakai topi demang ini biar tambah jadul (jaman dulu)” saya tertawa. Saya jadi ingat sewaktu saya jalan di sekitaran museum Fatahillah Jakarta, sepeda onthel berjejer rapi untuk disewakan lengkap dengan topi demang dan topi wanita vintage yang bulat lebar.

***


Adapun budaya bersepeda onthel masuk ke tanah jawa di tahun 1910. Dibawa dan diperkenalkan oleh para kolonial Belanda yang kala itu menduduki pulau jawa. Saat itu kebanyakan penggunanya adalah orang orang Belanda kalangan bangsawan, misionaris, saudagar dan kaum pribumi kaya raya. Fiets, begitu mereka menyebutnya. Namun dikarnakan kaum pribumi tidak fasih berbahasa asing, maka penyebutannya berubah menjadi pit. Pit onthel berarti sepeda yang di kayuh (di onthel). Dalam dunia sepeda internasional sepeda onthel diklasifikasi sebagai Dutch old style bicycle. Sepeda dengan ban ukuran diameter 28 inchi, dan rangka 57, 61 atau 66 cm dinilai cocok dengan perawakan orang-orang Belanda yang terkenal memiliki tinggi badan tertinggi dibanding bangsa-bangsa Eropa lainnya. Onthel di Belanda nyatanya tak sesederhana yang saya kira. Mereka memiliki klasifikasi berdasar gender (omafiets dan opafiets), fungsi ( transport fiets, abbey fiets, bak fiets, tandem fiets) dan desain rangka (kruisfame fiets, swan fiets).


Dari sekian banyak industri sepeda onthel di Belanda, Gazelle dan Batavus yang paling populer hingga kini. Namun Gazelle dinilai lebih istimewa karna kenyamanannya saat dinaiki dan kekuatannya menempuh jarak yang cukup jauh. Gazelle dinilai sebagai Mercedes Benz versi sepeda onthel. Pionir sepeda onthel merk Gazelle ialah mantan pegawai kantor pos Willem Kolling dan seorang pengecer besi Rudolf Arentzen dari desa Dieren ditahun 1892. Gazelle yang semula dari produsen sepeda skala kecil menjadi perusahaan sepeda swasta bertaraf internasional yaitu Gazelle Rijwielfabriek B.V.


Produksinya mencakup onthel standar ringan (transport fiets), tandem (tandem fiets), angkut barang (bak fiets), bermotor, folding, dan teranyar E-bike. Hingga kini Gazelle masih menjadi industri sepeda terbesar di Belanda. Yang membedakan onthel buatan Gazelle dan Batavus adalah stang Batavus lebih tinggi daripada Gazelle.


Tingginya mobilitas sepeda onthel di Belanda dan ekspornya ke negara negara lain khusunya negara tetangga di Eropa menyebabkan income negara Belanda kian makmur. Gazelle misalnya, memiliki pangsa pasar sepeda sebesar 30% dengan produksi per tahunnya mencapai 2 juta unit sepeda. Kemajuan industri ini membuat kesempatan dan lapangan kerja terbuka lebar bagi warga negara Belanda maupun pendatang. Selain unggul dalam penguasaan teknologi, tenaga kerja (SDM) juga menjadi kekuatan perekonomian di Belanda. Sebuah komponen rantai ekonomi yang saling menguntungkan dan mendukung menurut saya. Kesejahteraan hidup di Belanda pun begitu merata karna usaha usaha kecil dan menengah terjamin keberadaannya oleh pemerintah. Salah satunya pemerintah menyiapkan dana ekstra bantuan mencapai 80 juta euro.


Masyarakat Belanda menjadikan sepeda onthel sebagai alat dominan transportasi mereka. Hal ini di karnakan kondisi kota kota di Belanda yang tidak begitu luas, berjarak cukup dekat, tatanan kota yang terjaga sehingga nyaman dinikmati dan naik sepeda tidak perlu memakan banyak biaya. Biaya transportasi umum dan tarif parkir di Belanda cukup mahal, 5 euro perjam nya. Di Amsterdam saja -yang mendapat predikat sebagai kota sepeda nomor 1 di dunia- jumlah pemakai sepeda onthel mencapai ratusan ribu. Belum di kota kota lain atau pedesaan. Pemerintah Belanda yang sangat peduli dengan budaya bersepeda tersebut memasukkan ketrampilan teori lalu lintas bersepeda di sekolah dasar. Pelajaran teori singkat itu ditutup dengan ujian teori dan keterampilan bersepeda. Tujuan pelajaran bersepeda itu untuk mempersiapkan murid-murid bersepeda di jalan raya dengan aman. Nyatanya, di Belanda sekolah bukan semata tempat menimba ilmu ilmu pasti dan formal namun juga diimbangi dengan bidang sosial yang menjadi bagian hidup masyarakatnya. Program tersebut mendapat dukungan dari Korps polisi lalu lintas baik di desa maupun kota. Sangat mengagumkan!! Bahkan begitu cintanya masyarakat Belanda akan sepeda, satu orang bisa memiliki lebih dari 2 macam sepeda yang digunakan untuk ke sekolah, kampus, kantor ataupun berdagang. Di negara Belanda bulan Mei dicanangkan sebagai hari Sepeda Nasional dengan tema yang berbeda tiap tahunnya. Disediakan sekitar 440 rute cross country dengan jarak antara 15 – 50 km. Hari Sepeda Nasional itu merupakan jejaring kerja sama antara Nederlandse Bureau voor Toerisme dan seluruh pemda di Belanda. Dan mulai tahun 2006 Hari Sepeda Nasional ditingkatkan menjadi Bulan Sepeda Nasional. Sebulan penuh di seluruh Belanda diselenggarakan kegiatan bersepeda bersama. Saya membayangkan bunyi bel sepeda dimana mana pastinya.


Lalu apa kaitannya dengan politik? Pemerintah Belanda membuat struktur kebijakan tentang bersepeda yang dimaksudkan untuk memberi ruang & mengutamakan pengendara sepeda dalam berlalu lintas. Diantaranya dengan membuat hampir 25.000km jalur sepeda, tempat parkir sepeda yang dilengkapi rantai keamanan, terowongan dan traffic light bagi pengendara sepeda.


Ciri khas jalur sepeda adalah aspalnya berwarna merah dan ada rambu lalu lintas bergambar sepeda di kedua ujung jalurnya. Lebarnya kira kira 1,5 meter. Di aspalnya sendiri digambari sepeda setiap beberapa ratus meter. Mobil dan kendaraan non-sepeda tidak boleh melaju di jalur itu. Jalur sepeda yang memotong jalan yang padat mobil dibuat dalam bentuk terowongan di bawah atau semacam bentuk jembatan di atas jalan mobil.


Dan untuk mengatasi masalah keamanan dan kehilangan sepeda, di Amsterdam didirikan Amsterdam Fiets Afhandel Centrale (pusat urusan sepeda Amsterdam). Sepeda sepeda yang ditemukan dikelompokkan dengan huruf dan setiap huruf memiliki angka 1-40 sebagai tanda jumlah sepeda. Selain itu setiap sepeda onthel juga memiliki nomor rangka. Jika dalam waktu 3 bulan sepeda tidak dicari pemiliknya, maka ada dua pilihan: di jual murah ke lembaga lembaga sosial, atau dikirim ke negara negara lain sebagai wujud bantuan. Saya tidak habis pikir, sepeda onthel yang sesederhana itu menjadi barang yang sangat berharga layaknya mobil mewah hingga harus serba di istimewakan semacam itu. Betapa bangganya para pencipta sepeda sepeda onthel Belanda. Hasil temuan dan inovasi mereka di masa lampau sangat dihargai dan digemari tidak hanya di negara asalnya melainkan hingga ke negara lain.


Jika di Indonesia, pengendara sepeda khususnya onthel terkadang masih dipandang sebelah mata, lain halnya di Belanda. Di Belanda pemilihan alat transportasi tidak lantas mempengaruhi status sosial seseorang. Faktor efektifitas dan kebutuhan menjadi alasan dalam pemilihan alat transportasi di Belanda. Rasanya memang tidak relevan jika membandingkan Indonesia dengan Belanda yang memiliki predikat negara dengan jalur sistem transportasi terbaik di dunia. Ya, meskipun di Indonesia program giat bersepeda sudah banyak dilakukan di berbagai kota, namun kegemaran dan kebutuhan orang orang Indonesia akan budaya bersepeda belum bisa menyamai Belanda. Misalnya di Jakarta jalur sepeda direncanakan akan memakan jalur pejalan kaki. Sedangkan di Jogja sebagai kota yang dulu sarat budaya bersepeda, kini justru sudah bersaing dengan motor ataupun mobil. Sangat disayangkan ya jika pengendara sepeda onthel di Indonesia dipandang sebagai kaum minoritas dengan status sosial menengah kebawah. Padahal di Belanda harga sepeda onthel lumayan mahal, 150 – 1500 euro.


Ketika issue global warming dan go green digalakkan di Indonesia, Belanda tidak perlu sedemikian repotnya. Masyarakat dan pemerintah sudah saling peduli terhadap kondisi negara mereka. Belanda memang pernah datang untuk menjajah Indonesia, namun mereka banyak mewarisi hal yang baik untuk di lestarikan, dipelajari dan ditiru. Yang membuat saya kagum dengan Belanda, sebagai negara multikultur yang besar dan maju, mereka terbuka dengan kemajuan zaman. Namun tidak berarti mereka melupakan dan meninggalkan sejarah budaya masa lampau. Buktinya Sepeda yang semula hanya rangkaian benda sederhana dari besi menjadi begitu bernilai, dibanggakan dan menjadi sumber pendapatan negara. Seperti yang dikatakan Albert Einstein LIFE IS LIKE RIDING A BICYCLE, TO KEEP YOUR BALANCE YOU MUST KEEP MOVING.


Jadi, apakah kalian pernah menjadi bagian dari sepeda onthel? Jika sudah, berbanggalah. Seperti halnya bangsa Netherland. Jika memungkinkan sungguh ingin sekali rasanya saya bisa sampai ke Amsterdam hanya dengan sepeda onthel. Mengayuh Gazelle sampai ke depan pabriknya. Dan duduk di tepian sungai Amstel dengan sekotak poffertjes hangat. semoga =)


Sumber:

http://www.sepedaonthel.com

http://www.bataviase.co.id

http://www.lifemybusiness.co.cc

http://forum.b2w-jogja.web.id

Majalah Intisari No. 517 Tahun XLIII Agustus 2006



15 April 2010

Learn by doing

beberapa hasil bidikan ISENG 'learn by doing' sayaaa..
pepatah bilang: tak ada gading yang tak retak kan? :)

*taken with CANON EOS 450D*


14 April 2010

:)

kira kira 3 bulan yang lalu, di suatu siang:

berapapun rejeki yang didapat dari kerja musti disyukuri. sebesar apapun yang kamu harapkan harus di amin-in. kamu pasti bisa deh karna kamu punya talenta untuk itu. misal tiap habis terima amplop jangan lupa bilang, "puji Tuhan..."


*semoga dia selalu ingat setiap kali saya bicara itu :)



13 April 2010

Morningmellow

pagi ini saya mengirimkan sebuah pesan ini kepada nya:
i think musicians do not retire, they stop when there's no more music in them. so do not you stop playing music harmonization as long as you have a talent for it..hehehehe :D
(dia pasti tahu apa yg saya maksud)
anyway, hari ini udah senin. berarti lusa seperti biasanya, kita akan ber-say: see you next time, entah untuk berapa lama lagi bisa ketemu. yang berat adalah bukan saat ngelepas dia pergi, tapi saat menyadari bahwa kami ngga bisa menentukan kapan bisa bertemu lagi. meski jogja jakarta bisa ditempuh hanya 45menit dengan pesawat, atau 8jam dengan kereta api, tetapi tetap saja jarak memberi arti yang sangat dalam untuk sebuah hubungan. bukan masalah seberapa jauh atau seberapa lama. tapi jika ditilik lebih dalam, jarak adalah lebih dari sekitar hitungan mil atau hari atau pulsa..

*mellow deeeeh :(

09 April 2010

Superpop @ charity event

sayangnyaaa, ngga bisa datang...
good luck for you, SUPERPOP!!

05 April 2010

500days of Summer

i think its bittersweet romantic movie. ngga membosankan meskipun saya nonton untuk kedua kalinya. menceritakan tentang relationship antara tom hanson (joseph gordon levitt) dan summer fin (zooey deschanel) yang bermula dari pertemuan mereka di dalam lift. ketika bertemu summer, tom merasa bahwa summer adalah jodohnya yang selama ini ia cari. namun tidak demikian bagi summer. kehidupan di masa lalu nya membuatnya berpandangan lain tentang suatu hubungan. 



salah satu quotes yang diucapkan tom kepada summer saat mereka duduk di bangku taman, begitu mengetahui bahwa summer telah menikah: 
"menyebalkan menyadari semua yang kita yakini hanyalah omong kosong..."
yap, terkadang kita telah begitu percaya akan sesuatu. sesuatu yang kita yakini akan terjadi, namun pada kenyataan nya meleset dan berakhir lain.  i love summer style. with her bangs, pony tail and blue ribbon. vintage and chic!


iBegYourPrada

Kunjungan pertama di awal bulan ke toko buku. setelah 'terpaksa' puasa membaca novel (kebiasaan saya yang semi bikin boros) selama sebulan yang lalu. terasa sepi dan ada yang kurang.

pergi ke toko buku adalah hal yang lebih menarik -entah mulai kapan tepatnya- ketimbang melihat lihat price tag baju, celana dan pernak pernik wanita di mall atau butik untuk saat ini. terkecuali SEPATU. i love wedges and high heels dengan tinggi yang ngga sampai 10cm :D *nyiksa diri karna ngga bisa leluasa melangkah*.. seperti biasa, dilema memilih buku mana yang akan saya bawa pulang. banyak pilihan, menarik semua dengan tema yang berbeda pula. tapi lagi lagi, saya harus sesuaikan dengan kondisi dompet & kebutuhan yang lain. saking seringnya beli beli buku (novel), mama bilang "kalau udah numpuk dikiloin aja nanti" :D jahatnyaaa :D but i know, it just kidding!

andai bisa membuat satu rincian budget untuk buku dan keperluan yang lain mungkin ngga perlu bingung dan takut. sayangnyaaaaa, saya masih kacau soal budgeting dan hemat penghematan. PR tuh buat saya. karna seorang wanita harus pandai atur keuangan *lagi lagi kata mama*..

anyway, setelah bingung antara KELAS MEMASAK LILIAN atau iBEGYOURPRADA, saya pilih yang kedua. jujur saja alasan saya memilih buku ini karna tagline nya: CURHAT PEREMPUAN METRO. buku ini akan jadi teman saya malam ini menjelang tidur :) sayangnya, saya ngga menemukan novel edisi metropop yang menarik untuk dibawa pulang tadi. mungkin lain kali :)


04 April 2010

Easter!

3 hari penting sudah selesai dan sukses dilewati. yang bikin senang: karna ngga pernah terlambat datang ke setiap misa. selalu 1 jam sebelumnya udah on the way dari rumah. terlihat sekali muka nyokap berseri seri. karna dia paling ngga suka terlambat datang misa. minus nya, tidak bersama pacar karna harus menyelesaikan beberapa urusan *sigh*... 

anyway, let me say HAPPY EASTER to everyone who celebrate it. semoga damai dan sukacita senantiasa bersama mu ;)