MOOIE @ PasarKutu garagesale!

*rere with MOOIE*

*andre, yang mau donasi buku untuk anak di daerah hubungi dia*

*me with rere's hat*

*sedia payung sebelum hujan*

*me and rere's shop..MOOIE!*

heppoy weekend! menyenangkan banget sabtu kemarin, bisa ikutan buka 'lapak cantik' di event pasarkutu garage sale by mbak ria di halaman rumahnya. walaupun space nya untuk buka lapak ngga luas banget, tapi salutttt deh yang datang banyak. mereka antusias dengan acara ini. saya yakin semuanya nya pecinta garage sale! :)

untuk sampai ke rumah mbak ria cukup perjuangan. me with rere bawa 2 container box pake motor. ditengah jalan ujan gerimis. berteduhlah sebentar. dan enggak taunya salah jalan! jadinya kita menuju alun alun kidul. nah pas udah sampai daerah wijilan, ngga nemu nemu rumah mbak ria. tanya tanya ke tukang becak juga ngga tau. akhirnya ada ibu berbaik hati kasih ancer ancer. ada monumen gamelan ke kanan mbak-katanya. thanks God! legaaaaa begitu udah sampai. berkenalan sama mbak ria, yang ternyata humble sekaliiii. rapat sebentar, trus mulai siap siap buka lapak. pas mau buka, bressss! hujan!. cancel deh sampai hujan reda. pas udah reda, pengunjung udah pada datang, yang jualan pada belum selesai prepare. jadi sambil prepare, sambil melayani yang pada tanya harga.

but overall, acara sangat fun! ketemu temen temen baru, costumer baru untuk MOOIE SHOP, tawar menawar harga, sampai ada yang bolak balik datang. dan harga termurah yang saya bandrol dari kesemua barang koleksi MOOIE adalah 13ribu! sebuah belt warna merah. dan 95 ribu untuk tas anyaman dari kulit :) sebagian ada yang minta titip barang terus hari ini tadi minta dianterin. lumayan, dapet rejeki dapet temen baru :)

ngga sabar untuk event yang lain seperti ini, atau pasar kutu season dua deh! sayangnya karna hujan jadi ngga maksimal yang datang. semoga lain waktu cuaca terang, transaksi bisa terjadi lebih maksimal :D thanks mbak ria dari papermoon puppet theater. bermula dari blogwalking, comment di post nya, sampai akhirnya ketemu di pasar kutu. thank youuuu mbak e :)

Pekan Budaya Tionghoa VI - Jogja

Seminggu setelah perayaan Imlek, saudara saudara ber etnis Tionghoa kembali merayakan 'hari mereka', Lontong Cap Gomeh. di Jogja pekan budaya ini sudah ke 6 kalinya berjalan. berlangsung selama 5 hari sejak tanggal 13 februari dan berakhir 17 februari. Lokasinya di kampung ketandan - malioboro. di ujung jalan dibangun gerbang kemakmuran. begitu kita masuk...sepanjang jalan hingga ke belakang hotel melia purosani full dengan stand stand kuliner dan pernak pernik bertema imlek.

semalam saya datang kesana bersama @MasayuRennya. kita sempat ngelirik rumah fortune teller & tarot. tapi karna antrian nya panjang, ngga jadi ikutan antri. ada juga stage untuk pertunjukkan tarian dan atraksi Tionghoa. pas kita kesana, lagi ada wushu show. dan yang paling bikin kita betah berlama disini adalah lihat kelinci kelinci yang ditaruh di dalam sangkar kayu, dijual dengan harga Rp 60.000,- dan di namakan LUCKY RABBIT oleh di penjual. mereka yang percaya bahwa dengan memiliki kelinci mendatangkan rejeki, maka nggak tanggung tanggung...sekali membeli 2 kelinci dibawa pulang.

soal kuliner jangan tanya. banyak pilihan! tapi ngga semua kuliner disana non halal. karena juga banyak kok stand stand kuliner yang udah 'ramah' di telinga kita pasang booth disana. setelah jalan dari ujung ke ujung, pilihan kita jatuh ke nasi goreng putih dan dimsum siomay. karena enak, saya berencana kembali lagi :)) . btw biasanya kuliner dan panganan orang orang chinese itu terkenal enak enak kan? yang bisa makan daging B2 seperti saya, wuahhhh dijamin bingung mau makan di kedai a, b atau c ya.... ;p tapi berhubung saya datang bersama teman yang beragama muslim, jadi saya menghindari cari tempat makan berbau 'ngok'.. :)

saya dan teman senang ketika acara acara semacam ini terus ada dan dikembangkan. karena dari situ kita bisa belajar mengenal dan menghargai adanya perbedaan dan kekhasan dari masing masing kepercayaan dan budaya.

"thanks to alm. Gus Dur karna beliau lah yang mengangkat dan memungkinkan saudara saudara kaum Tionghoa mendapatkan tempat yang sama untuk mengembangkan tradisi mereka di Indonesia"

bahkan saya dan reny sempat share gimana kalau diadakan juga pekan budaya holland di seputaran kotabaru yang dulunya memang kampungnya para londo. kalau kata saya sih... "perbedaan jangan disikapi dengan kebencian, tapi dengan cinta". karna dengan cinta kita jadi punya alasan untuk mau mengenal menerima.